🦕 Perincian Topik Yang Tidak Sesuai Adalah

Syaratterpenting dalam pemilihan topik adalah menarik untuk diteliti, asli atau sesuai dengan fakta yang ada, dan sumbernya tersedia. Ketiga syarat tersebut sangat penting, karena seseorang yang hendak meneliti suatu topik umumnya ia akan bekerja atau meneliti dengan baik topik yang ia teliti apabila ia menyukai dan mampu mengerjakan topik MenyusunTeks Eksposisi. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, teks eksposisi adalah teks yang memaparkan sesuatu dengan sejelas-jelasnya. Oleh karena itu, jenis teks tersebut lebih banyak menggunakan fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut : a. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi. Sebaliknya topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh Katateknis dalam bahasa sederhana adalah istilah dalam topik yang dibahas. Istilah teknis itu sendiri adalah kata-kata yang memiliki arti khusus di bidang spesialis. Materi yang diajarkan Ani tidak sesuai dengan kurikulum 2014. Adi terkejut mendengar bahwa ujian akan berlangsung hari ini. Sister mengalami sakit kepala saat mengerjakan Kalimatlatar belakang yang sesuai dengan topik tersebut adalah . A. Remaja banyak sekali memerlukan perhatian orang di sekitarnya. B. Banyak orang tua yang tidak memahami tabiat anak remaja. C. Remaja adalah kelompok anak-anak yang beranjak ke usia pancaroba. D. Dewasa ini banyak remaja rusak mentalnya disebabkan berbagai faktor. PENGERTIANTOPIK,TEMA DAN JUDUL. A. Pengertian Topik. Secara etimologis, kata "topik" berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang berarti "tempat". Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Strukturteks prosedur adalah sebagai berikut: Tujuan, yaitu pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Langkah-langkah, yaitu berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk- petunjuk itu dijalankan dengan baik. 1 Pengertian. 1.1 Pengertian Outline (Kerangka karangan) Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. 180seconds. Q. Perhatikan topik-topik berikut! 1) Otonomi daerah. 2) Kearifan lokal. 3) Pengelolaan wisata. Kalimat latar belakang yang tepat berdasarkan topik-topik karya tulis tersebut adalah . answer choices. Kearifan lokal akan meningkatkan kualitas otonomi daerah dan pengelolaan wisata. . A. Topik dan Judul Topik berarti pokok pembicaraan, pokok pembahasan, pokok permasalahan, atau masalah yang di bicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan di garap menjadi karangan. Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan sudut pandang atau variabel yang akan di bahas. Berdasarkan uraian di atas kini dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara topim dan judul. Persamaannya yaitu dalam hal sama-sama dapat menjadi judul karangan. Sedangkan perbedaannya yaitu, topik adalah “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya, sedangkan judul lebih spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya. Untuk mempersempit pokok pembicaraan ada beberapa cara yang lazim dilakukan. Cara pertama adalah dengan memecah poko pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil yang disebut subtopik. Cara kedua ialah dengan menulis pokok umum dan membuat daftar aspek khusus apa saja dan pokok itu secara berurutan ke bawah. Cara ketiga dapat dilakukan dengan mengajukan lima pertanyaan berikut mengenai pokok pembicaraan apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Contoh berikut ini adalah hasil cara pertama dan cara kedua untuk mempersempit atau membatasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya. a Menurut tempat b Menurut waktu/periode/zaman c Menurut hubungan sebab-akibat d Menurut pembagian bidang kehidupan manusia e Menurut aspek khusus-umum/individual-kolektif f Menurut objek material dan objek formal B. Tema dan Tesis Tema berarti pokok pemikiran, ide, atau gagasan tertentu yang akan dituangkan oleh penulis dan karangannya. Tema adalah sesuatu yang melatarbelakangi dan mendorong seseorang menuliskan karangannya. Jika seseorang memikirkan sesuatu tema tentulah terkandung maksud, tujuan, atau sasaran tertentu yang ingin dicapainya. Maksud dan tujuan itu disebut tesis. Tesis adalah pernyataan singkat tentang maksud dan tujuan penulis. Jika penulis merasa dalam kerangka karangannya cukup dengan merumuskan tesis, maka ia tidak perlu lagi merumuskan tema. Namun, jika dengan tesis terasa belum cukup, penulis perlu merumuskan tema secara eksplisit untuk memudahkan penyusunan bab dan subbab dalam karangannya nanti. Perhatikan contoh berikut ini Topik Cara Mengemukakan Pendapat yang Efektif Tesis Mengemukakan pendapat haruslah secara logis dan sistematis dengan menggunakan bahasa yang tepat. C. Kerangka Outline Karangan Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Secara terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang/penulis dalam hal-hal sebagai berikut Keraf, 1998195-196. a Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan. b Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. c Bila kerangka karangan telah rapi tersusun, berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci, dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimatnya saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya. d Kerangka karangan merupakan miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan secara menyeluruh. Bentuk Kerangka Karangan 1. Bentuk kerangka karangan ada dua macam, yaitu Kerangka topik. Kerangka topik terdiri atas kata, frasa, klausa, yang di tandai dengan kode yang sudah lazim untuk menyatakan hubungan antargagasan. Kerangka karangan. Kerangka karangan lebih bersifat resmi dan unsur-unsurnya tampil berupa kalimat lengkap. Kerangka kalimat banyak dipakai pada proses awal penyusunan outline. Jadi, kerangka dapat saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Hubungan di antara gagasan yang di tunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode berupa huruf dan angka. Agar karangan terstruktur rapi, pengarang harus membagi-bagi gagasan dan menempatkannya sedemikian rupa dalam bab dan subbab. 2. Pola Penyusunan Kerangka Karangan Ada dua pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu a. Pola Alamiah Kerangka karangan yang berpola alamiah mengkikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Urutan bab dan subbab dalam kerangka berpola alamiah dapat dibagi dua, yaitu Urutan Ruang Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang, umpamanya kantor, gedung stadion, lokasi/wilayah tertentu. Urutan Waktu Urutan waktu dipakai untuk menarasikan menceritakan kronologi peristiwa/kejadian, baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa. b. Pola Logis Pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara berpikir manusia. Cara berpikir ada beberapa macam dan pendekatannya berbeda-beda bergantung sudut pandang dan tanggapan penulis terhadap topik yang akan ditulis. Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Langkah-Langkah Menulis Karangan Pemilihan Topik, maksudnya pilih pokok bahasan tertentu dan tentukan ruang lingkupnya. Perumusan Tema, yaitu tetapkan tujuan dan sasaran, serta merumuskan pokok pikiran. Penyusunan Outline, artinyasesuaikan bentuk dan jenis karangan dengan metode penelitian. Pengumpulan Data, adalah laksanakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penulisan Draft Konsep, artinya klasifikasikan data, lalu susun menjadi wacana. Penyuntingan Wacana, yaitu suntinglah kaidah bahasa, diksi, kalimat, dan alinea. Mahasiswa/Alumni Universitas Terbuka21 Juli 2022 0759Jawaban yang tepat adalah b. urutan kronologinya. Untuk memahami jawaban tersebut, perhatikan pembahasan berikut. Karangan eksposisi merupakan jenis karangan yang menyajikan penjelasan atau memaparkan beberapa pengetahuan maupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci. Adapun langkah-langkah dalam membuat karangan eksposisi adalah sebagai berikut 1. Menetapkan tema karangan 2. Memilih data pendukung yang sesuai dengan tema karangan 3. Membuat kerangka karangan 4. Melakukan pengembangan kerangka menjadi sebuah karangan yang utuh Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan kronologinya. Dengan demikian jawaban yang tepat yaitu b. urutan kronologinya.

perincian topik yang tidak sesuai adalah